Kroto UKJ Panjalu

Ternak dan Jual Kroto, Ulat Hongkong dan Jangkrik

Wednesday, March 9, 2016

Informasi Order

Untuk pemesanan kroto, jangkrik alam dan ulat hongkong, bisa melalui :

Fb : Kroto Ukj Panjalu
Sms/Telp :
Erik (0812 2454 2877)
Dedi (0858 4692 0864)
Endang (0812 2099 0881 / 0857 2231 1942)

Alamat kami : Dsn. Bunisakti RT 047/019 Ds. Maparah Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis 46264

Sistem order : COD (Cash On Delivery)
Read More

Ternak Ulat Hongkong

Ternak ulat hongkong yang kami geluti dan terus diperbanyak, sekarang sudah mencapai 25 box ulat. Sudah ada sekitar 6 box yang kurang lebih satu minggu lagi panen.

Alhamdulillah kurang lebih 7 bulan terus bereksperimen beternak ulat hongkong dalam berbagai media, sekarang sudah menemukan hasil yang cukup baik. Sekarang ada metode ternak ulat hongkong yang kami andalkan dan perkembangan ulatnya cukup bagus dan sehat-sehat.

Disamping itu juga kami telah membuat box tambahan sebanyak 35 box pembudidaya ulat. Hal ini kami maksudkan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Target panen pertama kami sekitar 5 kg untuk memenuhi kebutuhan toko pakan burung di sekitar kami.

Ke depannya mudah-mudahan bisa memenuhi kebutuhan pasar yang lebih luas lagi!
Read More

Ternak Jangkrik

Kami mengawali ternak jangkrik pada tanggal 13 Februari dengan kapasitas 6 box jangkrik dua ukuran, ukuran kecil dan ukuran sedang. Untuk awal, kami coba menetaskan 1 kg telur jangkrik. Alhamdulillah, melihat dari persentase telur yang menetas mencapai kurang lebih 70%. Kami merasa senang, sebagai pemula dalam ternak jangkrik, dapat mencapai penetasan seperti itu.

Tapi kami terus berusaha belajar dan terus mencari informasi supaya penetasan telur jangkrik bisa lebih maksimal, yaitu mencapai 100%.

Proses penetasan telur tersebut mencapai satu minggu. Sekarang jangkrik sudah berumur 18 hari dan terlihat sehat-sehat. Mungkin sekitar satu mingguan lagi jangkrik sudah bisa dipanen.

Sambil menunggu panen, kami juga sudah membuat box jangkrik tambahan sebanyak 7 box dan sudah selesai, tinggal pemasangan instalasi listriknya saja. Hal ini kami maksudkan untuk mengejar target panen perminggu untuk tahap pertama.

Jika pemasarannya sudah bertambah luas, kami juga ingin mencapai panen per hari dengan kapasitas panen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Sambil menunggu panen, kami masih gencar mencari peluang-peluang untuk pemasaran jangkrik. Mungkin diantara rekan-rekan ada yang mau bekerja sama dalam pemasaran jangkrik kami, kami sangat berterimakasih dan sangat mengharapkan.

Sekian dulu postingan kali ini, semoga bermanfaat!
Read More

Wednesday, January 20, 2016

Mengenal Jangkrik

Jangkrik merupakan serangga lompat yang termasuk dalam famili Gryllidae. Ada sekitar seribu jenis jangkrik yang hidup terutama di daerah tropis. Banyak juga jenis spesies yang hidup di daerah beriklim sedang, yaitu dengan suhu 26-33 derajat C dan kelembaban 75-80%.

Budidaya jangkrik di Indonesia sangat di dukung oleh kondisi iklim, cuaca dan ketersediaan lahan ataupun jenis jangkrik yang ada di sekitar. Budidaya ini dilakukan untuk menghindari kelangkaan dan kepunahan akibat perburuan yang intensif dan habitat jangkrik yang semakin terdesak oleh modernisasi atau perluasan daerah perkotaan serta dampak penggunaan pestisida.

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan jangkrik sebagai pakan hewan peliharaan, maka semakin banyak orang berusaha untuk membudidayakan jangkrik untuk dijual ke pasar. Kita dapat menjumpai orang-orang menjual jangkrik di toko-toko pakan hewan peliharaan.

Jangkrik merupakan jenis insekta yang memiliki nama ilmiah Gryllus sp. Jangkrik di alam, hidup di semak-semak rerumputan pekarangan dan di kebun atau hutan. Menurut Borror (1992) jangkrik dikelompokan ke dalam :
Kingdom : Animalia
Phylum    : Arthropoda
Klas        : Insecta
Ordo       : Orthoptera
Sub ordo : Ensifera
Famili      : Gryllidae
Genus     : Gryllids
Spesies   : Gryllus mitratus (jangkrik ceriling); Gryllus testacius (jangkrik cendawang); Gryllus bimaculatus de geex (jangkrik kalung)
Sumber : Jannah. 2000

Menurut Paimin et al. (1999), jangkrik yang hidup dan berkembang di Indonesia sebanyak sekitar 123 jenis, dan belum jelas diketahui asal usul bangsanya, karena belum terklarisikasi dengan baik dan ada yang hanya nama daerahnya. Jangkrik Jawa Gryllus bimaculatus (jangkrik kalung), karena pangkal sayap luarnya bergaris kuning menyerupai kalung, memiliki panjang tubuh dari kepala hingga ujung perut kurang lebih 2-3 cm. Warna tubuh bervariasi, tetapi pada umumnya berwarna coklat kehitaman dan hitam. Ras yang mempunyai sayap dan tubuhnya berwarna kuning kemerah-merahan disebut jerabang, dan yang hitam legam disebut jeliteng, yang ukurannya bisa sampai 5 cm. Jenis Gryllus bimaculatus ini umumnya dimanfaatkan untuk pakan burung, pakan ikan dan jangkrik aduan, karena garesifitas dan kerikannya yang nyaring (Suseno, 1999)

Itulah sekilas tentang jangkrik yang diambil dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!
Read More

Monday, January 18, 2016

Manfaat Ulat Hongkong untuk Mengatasi Serangan Hama Pengerek Batang Padi

Manfaat Ulat Hongkong selain sebagai pakan burung adalah untuk Pengembangbiakan NPS (Nematoda Patogen Serangga). NPS ini digunakan untuk mengatasi serangan hama pengerek batang padi. NPS adalah nematode, hewan golongan cacing yang sangat-sangat kecil. Karena begitu kecilnya tidak bisa kita melihatnya dengan mata telanjang. Nematoda ini adalah parasit bagi ulat serangga. Ulat yang diserang oleh nematode ini akan ‘sakit,klenger’, dan akhirnya mati mengenaskan. Oleh karena kemampuannya itu, kita bisa minta bantuan pada para pasukan NSP ini untuk membasmi hama-hama ulat pengerek batang padi yang sangat mengganggu tanaman padi.
Adapun Alat yang diperlukan:
a. Bak plastik yang tutupnya diberi jendela dan ditutup kain kassa. Fungsi jendela ini untuk aerasi.
b. Kertas merang atau kertas saring atau kertas tissue. Manfaatnya untuk menyerap air dan menjaga kelembaban.
c. Alat gelas kecil
d. Kain kecil yang bersih
e. Pinset jika ada
f. Botol untuk menampung NPS
Sedangkan Bahan-bahan yang diperlukan antara lain:
a. Bibit/kultur NPS
b. Ulat hongkong, biasa tersedia di toko penjual makanan burung
c. Pelet untuk pakan ulat hongkong.
d. Air bersih, bisa pakai air mineral

Cara kerja:
  1. Siapkan Bibit NPS. Bibit NPS diperoleh dari balai/puslit/universitas yang memiliki kultur stok ini. Bibit ini sekali saja membelinya, setelah itu bisa dipelihara sendiri dan dipakai terus menerus.
  2. Kemudian Siapkan bak plastik kecil yang ditutupnya telah diberi jendela.
  3. Letakkan lembaran kertas merang/tissue ke dalam bak plastik.
  4. Tuangkan air kultur NPS ke di atas kertas hingga basah. Sisa air dimasukkan kembali ke dalam botol.
  5. Kertas dibasahi dengan kultur NPS hingga seluruh kertas basah oleh air  dan kemudian Ulat hongkong diletakkan di atas kertas.
  6. Ulat hongkong diletakkan ke dalam bak yang sudah ada NPS-nya.
  7. Dengan cara ini maka nematode akan menginfeksi ulat hongkong. Nematoda akan berkembang biak di dalam inang itu sehingga akhirnya ulat mati. Jangan lupa diberi sedikit pellet untuk makanan ulat hongkong.
  8. Bak plastik ditutup dan diinkubasi selama 2 hari.
  9. Dalam waktu 2 hari, ulat yang terinfeksi akan mati. Ulat yang mati karena terinfeksi nematode berwarna coklat cerah. Ulat mati yang berwarna hitam atau coklat tua bukan mati karena infeksi nematoda.
  10. Siapkan bak lain untuk tempat panen nematoda. Dalam bak itu diletakkan tempat alas gelas kecil yang diletakkan dalam posisi terbalik. Tambahkan air di dalam bak tersebut. Kemudian tutup alas gelas dengan kain putih bersih. Basahi juga kain tersebut.
  11. Ulat yang mati karena nematode dipilih dan dipisahkan dari ulat-ulat yang lain. Ulat-ulat tersebut diletakkan di atas kain yang telah disiapkan sebelumnya.
  12. Ulat mati terinfeksi nematoda di atas kain basah.
  13. Kemudian ulat ini dibiarkan hingga 21 hari. Nematoda akan berkembang biak di dalam tubuh inang. Ketika cairan tubuh inang mulai habis, nematode akan keluar dari tubuh inang dan akan mengikuti air ke bawah nampan. Pada hari ke-16 nematoda akan mulai keluar. Hal ini ditunjukkan dengan air yang mulai keruh. Pindahkan air yang telah keruh ini ke dalam botol penyimpanan. Tambahkan lagi air ke dalam bak plastik. Ulat akan keluar lagi pada hari ke-18 dan 21. Setelah 21 hari ulat sudah kering dan nematode sudah tidak lagi ada di dalam ulat.
  14. Hasil Nematoda di simpan di dalam botol sebelum dipakai.
  15. Satu botol NPS dilarutkan untuk 2 tangki penyemprot. NPS ini siap disemprotkan ke padi di lahan pertanian.
Reff : https://fachrisuryari.wordpress.com/2013/02/12/budidaya-ulat-hongkong/
Read More

Ulat Hongkong Bisa Mencerna Limbah Plastik


TEMPO.CO, Palo Alto - Limbah plastik sangat sulit terurai secara alami. Tumpukan plastik di tempat pembuangan akhir sampah bisa menghabiskan jutaan tahun untuk terdegradasi. Larva kumbang hitam (Tenebrio molitor), yang dikenal sebagai mealworm atau ulat Hong Kong, bisa menjadi solusi atas masalah itu. Menurut para peneliti dari Beijing dan California, mealworm bisa mengurai plastik dengan memakannya.

Larva kumbang itu bahkan enteng saja mengunyah styrofoam, jenis plastik yang memiliki beragam fungsi, dari gelas hingga kemasan. “Hasil studi kami menunjukkan mealworm benar-benar memakan styrofoam dan mencernanya dalam usus mereka,” kata Wei-Min Wu, ahli teknik lingkungan dari Stanford University, seperti ditulis Reuters, Rabu, 4 November 2015.

Larva itu tak mengalami masalah saat mengkonsumsi sytrofoam dan jenis plastik lain. Mereka malah mendapat energi dari proses mencerna plastik. Hasil pengujian menunjukkan kondisi kesehatan mereka pun tak berbeda dengan mealworm yang memakan kulit gandum.


Temuan lain yang mengagetkan para peneliti, mealworm dengan cepat bisa mengubah plastik yang selama ini diperkirakan sangat sulit terurai lewat proses biologis. “Prosesnya sangat cepat, kurang dari 24 jam material itu berubah menjadi karbon dioksida,” ujar Wu.

Larva kumbang hitam mendapat bantuan dari enzim yang dikeluarkan mikroba usus mereka. Ibarat godam penghancur dinding, enzim-enzim itu sangat kuat mengurai plastik. “Enzim ini sangat menarik, mereka menjadi alat kunci dalam proses penghancuran plastik,” kata Craig Criddle, profesor teknik lingkungan dari Stanforf University.

Para peneliti kini tengah meneliti mealworm lebih lanjut dan mencari tahu apakah ada serangga lain yang memiliki kekuatan mencerna plastik. Riset ini bisa menjadi opsi untuk mengatasi masalah plastik yang menggunung. “Ini isu besar karena kita semakin kekurangan tempat pembuangan, terutama di area yang berpenduduk padat,” kata Criddle. “Sampah plastik juga sudah mencemari lautan.”

Limbah plastik yang semakin banyak terus mendera bumi. Laporan dari Ocean Conservancy, September lalu, menyebutkan 60 persen limbah plastik yang lolos ke laut berasal dari lima negara, yaitu Cina, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Laporan di jurnal Science, Februari lalu, menunjukkan Cina merupakan penghasil limbah plastik terbesar di dunia sebanyak 8,8 juta ton. Sedangkan Indonesia ada di posisi kedua dengan menghasilkan sekitar 3,2 juta ton sampah plastik per tahun.

Copas dari : http://tekno.tempo.co/read/news/2015/11/05/061716162/peneliti-kaget-ulat-hong-kong-bisa-mencerna-limbah-plastik
Read More

Kandungan Gizi Kroto

Kroto ada nama yang diberikan oleh orang jawa untuk campuran larva dan pupa untuk semut penganyam asia (terutama Oecophylla smaragdina). Campuran ini terkenal di kalangan para pecinta burung dan nelayan di Indonesia, karena larva semut populer sebagai umpan ikan dan juga sebagai makanan tambahan untuk meningkatkan keterampilan burung-burung kicau.

Berdasarkan hasil uji analis kroto dari DepKes Thailand, karena kroto disana adalah makanan manusia, diantaranya dibuat sup. Dalam 100 gram kroto terdapat :
  • 493 kcal kalori
  • 2 % kadar air
  • 24.1 gr protein (ingat hubungan dari bahan basah, kalau ingin tahu kadar bahan kering koreksi dengan kadar air)
  • 42.2 gr lemak
  • 4.3 gr karbohidrat
  • 4.6 gr fiber
  • 2.8 mg abu
  • 40 mg kalsium
  • 230 mg fospor
  • 10.4 mg besi
  • Vit A 710 IU
  • B1 0.22 mg
  • B2 1.13 mg
  • 5.7 mg niacin
Referensi:
Ministry Public Health. 1987. Manual for using food which provides high protein and fat in rural areas (Use for making supplementary food for malnourished infants and pre-school children). Nutr. Div., Public Hlth. Dept., pp. 1-32
Read More

© Kroto UKJ Panjalu, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena