Ternak dan Jual Kroto, Ulat Hongkong dan Jangkrik

Saturday, January 16, 2016

Sejarah dan Asal Usul Semut Rangrang

Banyak orang pernah melihat semut rangrang yang memiliki warna tubuh merah. Semut rangrang sudah sejak lama dikenal sebagai predator hama tanaman bagi petani. Semut rangrang telah dikenal di seluruh dunia dengan nama ilmiah Oecophylla smaragdina. Semut rangrang sangat unik dan berbeda dari semut lainnya.

Manusia sudah menggunakan jasa semut rangrang di perkebunan berabad-abad yang lalu. Tercatat sekitar tahun 300 Masehi di Canton (China), semut rangrang dimanfaatkan untuk mengusir hama pada tanaman jeruk. Mereka mengambil sarang-sarang semut rangrang dari hutan, memperjualbelikannya, kemudian meletakannya di pohon-pohon jeruk jenis unggul. Hal tersebut mereka lakukan sampai sekitar abad ke 12, dan masih diterapkan di selatan China sampai saat ini.

Seorang ahli serangga di Ghana telah menggunakan jenis semut rangrang Afrika (Oecophylla longinoda) untuk mengendalikan hama pada tanaman cokelat. Keberadaan semut rangrang ternyata dapat mengurangi 2 macam penyakit serius yang disebabkan oleh virus dan jamur, yaitu dengan cara menyerang dan membunuh kutu daun yang menyebarkan penyakit ini. Kutu daun ini sangat merugikan, karena dapat menghisap cairan tanaman sekaligus memakan jaringannya. cara pengendalian hama seperti ini dikenal sebagai "biological control", dan ini merupakan contoh tertua dalam sejarah pertanian.

Semut merah, atau dalam logat jawa disebut angrang dan di bahasa sunda rangrangge (kararangge), adalah semut penghasil kroto yang merupakan anggota dari famili fermicidae (Smith, 1860).

Semut rangrang mempunyai nama yang berbeda-beda, misalnya semut kuning (Vietnam, China), semut merah (Thailand), dan semut hijau (Australia). Klasifikasi berdasarkan warna bukan cara yang tepat digunakan untuk membandingkan spesies semut pada suatu negara, antar negara, apalagi antar benua. untuk membedakan dengan semut lainnya, para ahli memberikan nama Oecophylla, atau lebih spesifik Oecophylla smaragdina untuk semut rangrang yang berada di Asia, dan Oecophylla longinoda untuk semut rangrang yang ada di Afrika.

Itulah sedikit ulasan tentang semut rangrang yang diolah dari berbagai sumber. Semoga informasi ini dapat bermanfaat!

Fisiologi Semut Rangrang


Tubuh semut rangrang terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala, dada dan perut. Tubuh semut seperti serangga lainnya, yakni mempunyai kerangka luar yang memberikan perlindungan, berbeda dengan kerangka pada manusia dan hewan bertulang belakang. Semut tidak mempunyai paru-paru dan juga tidak terdapat lubang-lubang pernapasan di bagian dada. Semut mempunyai saluran berbentuk panjang dan tipis sepanjang bagian atas (dorsal) yang disebut aorta punggung sebagai gantinya dan fungsinya sebagai jantung.

Pada kepalda terdapat banyak sensor seperti sepasang sensor yang mampu mendeteksi berbagai rangsangan kimiawi. Antena juga digunakan semut untuk berkomunikasi dan mendeteksi fenomon yang dikeluarkan semut lainnya. Selain itu antena juga berfungsi sebagai alat peraba pendeteksi benda yang berada di depannya.

Pada bagian perut terdapat tiga cakar kecil yang berguna untuk mempermudah memanjat dan berpijak pada permukaan. Semut kroto membangun sarangnya di pepohonan dan di hutan tropis, juga kadang di perkebunan. Semut ini menyukai suhu kisaran 26 derajat hingga 34 derajat dan tingkat kelembapan relatif yakni 69 - 92%.

1 komentar:

  1. Hi Selamat malam guys, Masih Bingung Dan Ragu Pilih Agen Poker & DominoQQ Yang Terpercaya?
    PIN BB : D61E3506
    👉 Whatsapp : +85598249684
    👉 L ine : Sinidomino
    poker online

    ReplyDelete

© Kroto UKJ Panjalu, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena